mengumpulkanbeberapa objek untuk dijadikan satu disebut A. grouping B. dragging C. combining D. be one E. scanning mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu d CM. Cara M. 13 Januari 2022 17:00. mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu disebut A. grouping B. dragging C. combining D. be one E. scanning. 3. 1. MU. M. Ulum.
Iniadalah proyek metaverse yang dirancang untuk menjadi tempat"go-to"bagi semua orang yang tertarik dalam investasi real estat-di dalam atau di luar metaverse. NFT berfungsi sebagai avatar Anda untuk metaverse REIC yang disebut MetaCity. REIC bermaksud MetaCity menjadi pusat pusat proyek Metaverse-as-a-Service, menciptakan ekonomi yang
Suaturangkaian yang tersusun dari titik titik yang menyambung dengan kerapatan tertentu disebut. Dasar Desain Grafis. DRAFT. KG. 0 times. 0% average accuracy. 2 months ago Mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu disebut. answer choices . Combining. Di bawah ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar
Fast Money. Mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu disebut? Combining Grouping Dragging Be one Farming Jawaban yang benar adalah B. Grouping. Dilansir dari Ensiklopedia, mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu disebut Grouping. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Combining adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Grouping adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban C. Dragging adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Be one adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Farming adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Grouping. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
ο»ΏDalam penelitian ada banyak jenis teknik pengumpulan data. Makanya, proses pengumpulan data penelitian sangat penting dan harus dipahami secara mendalam. Pahami teknik pengumpulan data dan jenisnya. Untuk bisa melakukan proses pengumpulan data yang baik, kamu harus mengikuti beberapa tata cara serta prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data itu sendiri hal tersebut akan membantumu mendapatkan data yang lebih valid data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun, sebenarnya apa sih fungsi mencantumkan teknik pengumpulan data? Kemudian apa saja yang harus diperhatikan dalam Menyusun pengumpulan data? Jika kamu mempertanyakan hal itu, maka artikel ini akan menjawab semua pertanyaanmu. Yuk, disimak baik-baik. Daftar Isi 1Pengertian Teknik Pengumpulan Data Proses Pengumpulan Data1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli 2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya4. Uji coba atau pilot study5. Merumuskan dan Menyusun pertanyaan6. Mencatat dan memberi kode recording and coding7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Kuestioner Kuesioner dan Angket 3. Interview Wawancara 4. DokumenJenis-Jenis Data A. Berdasarkan Tipe Penelitian B. Berdasarkan Sumber C. Berdasarkan Cara Memperoleh Prinsip-Prinsip PenelitianFAQ Mengenai Teknik Pengumpulan Data Dilansir dari beragam sumber, berikut adalah pengertian Teknik pengumpulan data, diantaranya Teknik pengumpulan data atau data collection adalah proses riset dimana peneliti menerapkan metode ilmiah dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa. Teknik pengumpulan merupakan sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya. Supaya lebih jelas, berikut adalah catatan penting sebelum kamu mulai melakukan Teknik pengumpulan data. Untuk melakukan sebuah teknik pengumpulan data biasanya telah ditentukan oleh beberapa variabel penelitian. Apabila semua data telah terkumpul, langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengolahan data. Jadi, data yang dikumpulkan tidaklah memiliki arti apabila tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut. Nah, data yang ada dalam sebuah penelitian ternyata cukup banyak. Beberapa contoh data dalam sebuah penelitian ialah, huruf, angka simbol, gambar, situasi, bahasa, suara dan lain sebagainya. Berbagai macam data tersebut kemudian akan dipakai jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan dengan konsep, kejadian atau pun objek yang nantinya akan diteliti. Baca Juga Pengertian Teknik Pengumpulan Data Menurut Para Ahli Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Data yang dikumpulkan ditentukan olehvariabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telahditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian Baca juga Skala Pengukuran Data dalam Penelitian Disertai Contoh Proses Pengumpulan Data Prosedur Teknik pengumpulan data menjadi sangat penting sebab dalam sebuah penelitian dibutuhkan data-data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid pula. Nah, sebelum mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah dugaan kesimpulan sementara tentang suatu hal yang akan diteliti. Nantinya, hipotesis inilah yang akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian yang dilakukannya. Agar bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka sangat pengumpulan data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar. Salah satu proses pengumpulan data yang umum dilakukan menurut Nan Lin ada 8 tahap yang perlu dilalui, diantaranya 1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli. Melalui usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep, dan variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hipotesis yang pernah diteliti pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita dalam penelitian. 2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan Maksudnya di sini adalah peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok masyarakat itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan. 3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya Maksud di sini adalah peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya termasuk bagaimana cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, Bahasa yang biasa digunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya. 4. Uji coba atau pilot study Proses pengumpulan data dapat didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sampel. Maksud dari uji coba ini untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup handal atau tidak , komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya. 5. Merumuskan dan Menyusun pertanyaan Setelah hasil uji coba itu dipelajari, di susunlah instrumen penelitian dalam bentuknya yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia mengandung makna yang signifikan dan substantif. 6. Mencatat dan memberi kode recording and coding Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode guna memudahkan proses analisis. 7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas Pada proses pengumpulan data tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih diragukan kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya. 8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis. Setelah data terkumpul, saatnya mengkoordinasikan data-data yang telah terkumpul. Jika sudah, maka kamu dapat mulai menganalisis data-data tersebut. Pastikan tidak ada data yang kurang valid. Baca juga Validasi Data Penelitian Pengertian, Manfaat dan Contoh Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono 2017, teknik pengumpulan merupakan data yang dapat dilakukan dengan interview wawancara, kuesioner angket, observasi pengamatan dan gabungan ketiganya. 1. Observasi Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan. 2. Kuestioner Kuesioner dan Angket Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan yaitu prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan. 3. Interview Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data. Teknik wawancara umumnya digunakan untuk jenis tipe kualitatif. 4. Dokumen Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data yang diambil dari dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturam , dan kebijakan. Sementara dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data observasi atau wawancara, nantinya akan lebih kredibel apabila disertai dengan dokumentasi. Jenis-Jenis Data Data penelitian merupakan segala fakta dan angka yang dijadikan untuk menyimpan suatu informasi. Dalam proses penulisan penelitian, data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya. A. Berdasarkan Tipe Penelitian 1. Data Kualitatif Pengertian data kuantitatif merupakan data naratif atau deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena biasanya tidak mudah atau tidak dapat diukur secara numerik. Contoh data kualitatif Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti 2. Data Kuantitatif Berkebalikan dengan data kualitatif yang tidak dapat diukur, maka data kuantitatif merupakan jenis data yang dapat diukur measurable atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian. Contoh data kuantitatif Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah Data penjualan barang suatu toko tiap hari Data tinggi badan mahasiswa suatu kelas B. Berdasarkan Sumber Berdasarkan sumbernya, Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian. Data pokok dapat dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau responden atau informan. Perkecualian pada riset kuantitatif. Contoh data primer Contoh data primer adalah sensus nasional yang dikumpulkan oleh pemerintah biasanya melalui BPS Dimana pemerintah, setelah berhasil melakukan sensus nasional, senantiasa membagikan hasilnya di koran, majalah online, siaran pers, dan lain-lain. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan pertama, melainkan melalui tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Perkecualian juga pada riset kuantitatif. Beberapa peneliti selalu mencontohkan dokumen seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain sebagainya sebagai data sekunder. Contoh data sekunder Contoh data sekunder diantaranya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya. C. Berdasarkan Cara Memperoleh Sementara berdasarkan cara memperolehnya, Teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga cara, yaitu 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya. Cara pengambilan data dengan metode observasi bisa dengan dua cara yaitu 2. Observasi Partisipasi Merupakan pengamatan yang dilakukan di mana peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti ikut melakukan aktifitas atau kegiatan yang sedang dilakukan kelompok yang diteliti. Jadi meski sedang mengamati, peneliti tidak hanya menonton tapi juga ikut membaur. Metode ini cocok untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikis seperti kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan. Namun, metode ini juga dinilai kurang obyektif. Pasalnya, ketika peneliti melakukan observasi partisipasi, orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui bahwa mereka sedang diteliti. Contoh observasi partisipasi Ketika meneliti adat atau tradisi pada kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal ini, peneliti tidak hanya menonton tapi juga menjadi bagian dari kelompok tersebut. 3. Observasi Non Partisipan Merupakan peneliti atau observer tidak ikut berpartisipasi pada aktivitas yang dikerjakan kelompok yang diteliti, dengan kata lain peneliti hanya menempatkan dirinya sebagai penonton. Berbeda dengan metode partisipasi, pada metode ini pengamatan dilakukan secara diam-diam agar partisipan tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin. Namun, perlu pengetahuan yang lebih dalam melakukan metode ini karena lebih sulit mendapatkan data apabila hanya mengandalkan pengamatan. Contoh penelitian non partisipan adalah penelitian tentang perilaku membuang sampah sembarangan siswa di sekolah tertentu. 4. Wawancara Metode penelitian menggunakan Teknik wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu. Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan. 5. Eksperimental Eksperimental mempunyai pengertian sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat. Metode penelitian Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Prinsip-Prinsip Penelitian Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metodologi untuk mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Metodologi tersebut menjadi prinsip-prinsip dalam penelitian. Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 5 prinsip metodologi penelitian, antara lain Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat common sense yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut 1 Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. 2 Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. 3 Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS jiwa bernalar dan RES-EXTENSA jasmani yang meluas. Kontributor Novia Intan FAQ Mengenai Teknik Pengumpulan Data Apa saja teknik pengumpulan data kualitatif?Ada 4 cara, yaitu teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan Focus Group Discussion FGD. Apa saja teknik pengumpulan data kuantitatif?Dalam pengumulan data kuantitatif, ada 3 cara yaitu wawancara, angket dan dengan observasi langsung ke lapangan atau objek penelitian. Apa kelebihan pengumpulan data menggunakan teknik wawancaraMenggali informasi mendalam, menggembang pertanyaan sesuai situasi, bisa mendapatkan data pribadi, dan bisa mendapatkan insight lain diluar variabel penelitian.
Apa Itu Teknik Pengumpulan Data?Bagaimana Proses Pengumpulan Data? 1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya4. Uji coba atau pilot study5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan6. Mencatat dan memberi kode recording and coding7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis4 Teknik Pengumpulan Data1. Observasi Pengamatan2. Kuestioner Kuesioner/Angket3. Interview Wawancara4. Document DokumenJenis-Jenis Data A. Berdasarkan Tipe Penelitian B. Berdasarkan SumberC. Berdasarkan Cara Memperoleh Dalam menulis atau mengerjakan karya ilmiah, peneliti tentu harus memilih teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik tersebut dinilai sangat krusial atau penting demi lancarnya penelitian yang dilakukan. Selain itu, teknik pengumpulan data juga harus dilakukan agar penelitian lebih terarah dan terkendali. Dalam memilih teknik pengumpulan data, tentu ada beberapa teknik yang harus dilakukan untuk meminimalisasi adanya hambatan, kesalahan, atau masalah yang terjadi selama penelitian berlangsung. Sehingga teknik yang dipilih juga harus tepat dan berlangsung secara sistematis. Untuk itu, Anda harus mengetahui berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data, mulai dari pengertian, proses pengumpulan data, berbagai macam teknik pengumpulan data, dan juga jenis-jenis data yang akan dikumpulkan memiliki jenis atau klasifikasi seperti apa. Di bawah ini, akan dijelaskan berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data dan bisa menjadi bekal bagi Anda yang ingin melakukan penelitian. Apa Itu Teknik Pengumpulan Data? Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik ini memerlukan langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan kenyataannya. Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini biasanya digunakan untuk peneliti demi mengumpulkan data yang merujuk pada satu kata abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Misalnya adalah melalui angket, wawancara, pengamatan, uji atau tes, dokumentasi, dan lain sebagainya. Dilakukannya pengumpulan data untuk penelitian agar data dan teori yang ada di dalamnya valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga peneliti harus benar-benar terjun langsung dan mengetahui teknik pengumpulan data tersebut. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui validitas atau kebenaran konsep penelitiannya. Secara umum, teknik pengumpulan data digunakan peneliti untuk dapat mengumpulkan data atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di lapangan demi keperluan penelitian dan teknik yang dilakukan sangat ditentukan oleh metodologi penelitian yang dipilih oleh peneliti itu sendiri. Di dalam melakukan teknik pengumpulan data atau proses mengumpulkan data, keberadaan instrumen penelitian menjadi bagian yang sangat integral dan termasuk ke dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitiannya berupa alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, dan menyelidiki masalah yang diteliti. Tentu saja, keberadaan instrumen tersebut akan membantu berbagai penelusuran terhadap gejala yang ada pada penelitian sehingga dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau untuk menyanggah berbagai hipotesis. Oleh sebab itu, instrumen yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Sebelum memulai melakukan teknik pengumpulan data, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu β Data biasanya sudah ditentukan oleh beberapa variabel penelitian. Ketika semua data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data, sehingga data yang dikumpulkan memiliki arti karena diolah dengan sistematis. β Data yang sudah diolah tersebut dipakai dan dipilih berdasarkan data yang berhubungan atau relevan dengan konsep, kejadian, atau objek penelitian. Datanya bisa berbentuk huruf, angka, simbol, gambar, dan lainnya. β Setelah itu, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang diungkap dalam bentuk hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. β Data yang sudah dikumpulkan ditentukan oleh berbagai variabel yang ada di dalam hipotesis dan dikumpulkan dalam bentuk sampel yang sudah ditentukan sebelumnya dan sampelnya digunakan untuk menganalisis sasaran penelitian. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap 11 Jenis Laporan Penelitian yang Baik dan Benar Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui Kesulitan Menentukan Topik Penelitian ? Temukan Jawabannya Disini! Bagaimana Proses Pengumpulan Data? Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesnya harus terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik mengumpulkan data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya sudah dikumpulkan oleh peneliti. Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!EBOOK GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar Versi Cepat Paham Berikut ini, ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data. 1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian. 2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah peneliti harus mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang kemudian penelitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan. 3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya. Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan responden dan cara berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya untuk mendukung berlangsungnya penelitian. 4. Uji coba atau pilot study Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya. 5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung makna yang signifikan dan substantif. 6. Mencatat dan memberi kode recording and coding Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat guna memudahkan proses analisis. 7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk menguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan reliabilitasnya. 8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbagai data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga tidak ada data yang kurang valid. 4 Teknik Pengumpulan Data Setelah memahami pengertian dan juga proses pengumpulan data, selanjutnya akan dijelaskan mengenai berbagai teknik pengumpulan data. Setidaknya ada empat teknik. Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data menurut Sugiyono 2017. 1. Observasi Pengamatan Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan perilaku suatu kelompok masyarakat. Dengan teknik observasi, peneliti biasanya terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk digunakan. 2. Kuestioner Kuesioner/Angket Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik pengumpulan suatu data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Meski terlihat mudah, teknik ini cukup sulit dilakukan jika jumlah respondennya besar dan tersebar di berbagai wilayah. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat memilih teknik pengumpulan data kuesioner, yaitu β Isi dan tujuan pertanyaannya ditujukan untuk mengukur mana yang harus ada dalam skala yang jelas dan dalam pilihan jawaban. β Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan responden, sehingga tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh dengan istilah asing atau bahasa asing yang tidak dimengerti responden. β Tipe dan bentuk pertanyaannya bisa terbuka atau tertutup. Terbuka artinya jawaban yang diberikan bebas, dan tertutup artinya responden hanya boleh memilih jawaban yang sudah disediakan. 3. Interview Wawancara Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka melalui tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber atau sumber data. Teknik pengumpulan suatu data dengan wawancara biasanya dilakukan sebagai studi pendahuluan, karena teknik ini tidak mungkin dilakukan jika respondennya dalam jumlah besar. 4. Document Dokumen Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Bisa diambil dari catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan lain sebagainya. Baca Juga Pengertian Observasi dan Jenis-JenisnyaLengkap 10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar Contoh Variabel Kontrol Lengkap Dengan Pengertian dan Ciri-Cirinya Contoh Variabel Terkait yang Baik dan Benar Instrumen PenelitianPengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui Desain Penelitian Pengertian,Jenis,dan Contoh Lengkap Jenis-Jenis Data Dalam teknik pengumpulan suatu data, tentu saja dibutuhkan data yang berupa fakta yang valid sebagai informasi. Sehingga ada beberapa jenis data yang bisa dipilih dan dikategorikan. Pembagian data ini dibagi menjadi tiga, yaitu a berdasarkan tipe penelitian, b berdasarkan sumber, dan c berdasarkan cara memperoleh. A. Berdasarkan Tipe Penelitian 1. Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang berbentuk narasi atau deskripsi yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kualitas sebuah fenomena yang tidak bisa diukur secara numerik. Contoh data kualitatif misalnya β deskripsi suatu daerah yang diteliti β biografi narasumber yang dijadikan referensi di dalam penelitian β sejarah berdirinya suatu tempat yang diteliti 2. Data Kuantitatif Sementara itu, data yang didapatkan pada teknik pengumpulan data berupa data kuantitatif maksudnya jenis data yang dapat diukur atau measurable dan bisa dihitung langsung sebagai variabel angka atau suatu bilangan. Variabel ini menjadi atribut atau karakteristik untuk mengukur dan mendeskripsikan suatu kasus atau objek pada penelitian tersebut. Contoh data kuantitatif misalnya β data jumlah karyawan setiap tahun pada suatu perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian β data penjualan barang pada suatu toko tiap harinya β data mengenai usia siswa dalam suatu kelas B. Berdasarkan Sumber Berdasarkan sumbernya, data dalam teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yakni data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer pada teknik pengumpulan data adalah data utama atau data pokok yang digunakan di dalam penelitian. Biasanya, data primer ini bisa dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif. Contoh data primer misalnya Pada sensus ibu dan anak-anak di salah satu kelurahan, karyawan di kelurahan tersebut akan mengambil data dari ketua RT atau RW yang mana data tersebut didapatkan dari berapa jumlah ibu dan anak dalam suatu KK di wilayah tersebut. Kemudian data tersebut dijadikan data primer. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data dalam teknik pengumpulan data yang menjadi data pelengkap. Artinya data tersebut diperoleh tidak melalui tangan pertama responden atau narasumber, melainkan dari tangan kedua, tangan ketiga, dan seterusnya. Sama halnya dengan data primer, perkecualian ini berlaku pada riset kuantitatif. Biasanya, peneliti akan mencontohkan berbagai dokumen, misalnya seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain sebagainya sebagai media yang tepat mendapatkan data sekunder. Contoh data sekunder misalnya Adanya catatan atau dokumentasi pada sebuah perusahaan berupa presensi, besaran gaji, laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pajak perusahaan, dan lain sebagainya yang diperoleh melalui pembukuan atau majalah dan lain sebagainya. C. Berdasarkan Cara Memperoleh Berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga. 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung. Peneliti biasanya terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dan diamati menggunakan pancaindera. Dalam teknik ini, peneliti biasanya berperan sebagai orang asing yang mengamati secara langsung. Setelah itu, data atau hasil yang didapat dan dikumpulkan dicatat baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, foto, video, dan lain sebagainya. Sifat penelitian observasi ini partisipatoris yang mana peneliti langsung bergabung dan juga melakukan pengamatan objeknya bersama-sama. Cara pengambilan data pada teknik observasi ada dua, yaitu observasi partisipasi dan non partisipan. 2. Observasi Partisipasi Observasi partisipasi ini dilakukan dengan cara peneliti turut langsung untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti kemudian melakukan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang diteliti, sehingga meski hanya melakukan pengamatan, peneliti ikut membaur dalam kegiatan tersebut. Metode ini sangat cocok untuk penelitian yang sifatnya memuat aspek psikis, misalnya kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan, dan lain-lain. Akan tetapi, penelitian ini dirasa kurang objektif karena peneliti hanya mengetahui orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui bahwa mereka sedang diteliti. Contoh observasi partisipasi adalah ketika peneliti ikut terjun bermain gobak sodor dengan anak-anak di kampung yang diteliti ketika ia meneliti mengenai permainan tradisional anak di wilayah tersebut. 3. Observasi Non Partisipan Observasi ini dilakukan dengan cara tidak berpartisipasi atau mengikuti aktivitas yang dilakukan kelompok yang diteliti. Ia hanya menempatkan diri sebagai penonton. Teknik pengumpulan data ini biasanya dilakukan secara diam-diam, agar partisipan tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin. Akan tetapi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang lebih dan sudah lebih dulu membaca teori-teori penelitian yang dilakukan karena teknik pengumpulan data ini akan sulit jika dilakukan hanya dengan cara mengamati saja. Contoh observasi non partisipasi adalah misalnya peneliti meneliti tradisi atau adat Pasang Kembar Mayang pada upacara pernikahan adat Jawa. Peneliti hanya melihat dan mengamati apa yang dilakukan saat berlangsungnya kegiatan tersebut. 4. Wawancara Teknik pengumpulan data berupa wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan responden agar mendapat informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu. 5. Eksperimental Terakhir yakni teknik pengumpulan data dengan metode eksperimental. Artinya penelitian ini dilakukan dengan sengaja dan peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel tertentu yang kemudian akan berpengaruh pada variabel lain yang diukur. Teknik ini dilakukan dengan tujuan meneliti berbagai kemungkinan sebab akibat dengan menggunakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan kemudian membandingkan hasilnya sebagai kontrol. Pertanyaan Seputar Teknik Pengumpulan Data Apa itu teknik pengumpulan data?Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik pengumpulan suatu data memerlukan langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan kenyataannya. Apa saja jenis teknik pengumpulan data?Jenis teknik pengumpulan data dibagi berdasarkan tipe penelitian, berdasarkan sumber, dan cara memperoleh. Berdasarkan tipe penelitian, dibagi menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Berdasarkan sumber, dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Berdasarkan cara memperoleh, dibagi menjadi observasi, observasi partisipasi, observasi non partisipan, wawancara, dan eksperimental. Contoh teknik pengumpulan data apa saja?Contoh data primer misalnyaPada sensus ibu dan anak-anak di salah satu kelurahan, karyawan di kelurahan tersebut akan mengambil data dari ketua RT atau RW yang mana data tersebut didapatkan dari berapa jumlah ibu dan anak dalam suatu KK di wilayah tersebut. Kemudian data tersebut dijadikan data data sekunder misalnyaAdanya catatan atau dokumentasi pada sebuah perusahaan berupa presensi, besaran gaji, laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pajak perusahaan, dan lain sebagainya yang diperoleh melalui pembukuan atau majalah dan lain sebagainya. Artikel Terkait Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh dan Penjelasannya Penelitian Kuantitatif Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Eksperimen Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Pengembangan Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Kualitatif Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Korelasional Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Deskriptif Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Penelitian Studi Kasus Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
mengumpulkan beberapa objek untuk dijadikan satu disebut